REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Liga Mahasiswa (LIMA) resmi membuka musim baru LIMA Basketball 2025 presented by Bank Mandiri dengan menghadirkan format kompetisi yang lebih segar dan kompetitif. Tahun ini, kompetisi basket kampus terbesar di Indonesia itu akan digelar di empat kota besar, yakni Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Format baru ini memungkinkan setiap kota memiliki juaranya masing-masing. Dengan mengusung tagline “Four Cities, One Spirit”, LIMA ingin menghadirkan atmosfer kompetisi yang intens di setiap wilayah, sekaligus memberi ruang lebih besar bagi kampus dan komunitas basket daerah untuk tampil dan berkembang.
“Melalui format empat kota ini, LIMA ingin membangun semangat kompetisi yang merata di seluruh daerah. Setiap kota akan punya panggung finalnya sendiri, dengan kualitas penyelenggaraan dan pengalaman bertanding yang sama,” ujar Direktur Utama Liga Mahasiswa Junas Miradiarsyah di Jakarta, Selsa (14/10/2025).
Selain format baru, penyelenggara juga menerapkan beberapa penyesuaian aturan yang mengacu pada regulasi global FIBA, seperti penerapan shot clock reset 14 detik dan tempo permainan yang lebih cepat. Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen LIMA untuk terus meningkatkan kualitas kompetisi di level kampus agar para student athlete lebih siap bersaing di jenjang lebih tinggi.
Tahun ini, kompetisi akan melibatkan 64 kampus dengan total 97 tim basket putra dan putri, serta lebih dari 1.500 student athlete dari berbagai wilayah Indonesia. Seluruh peserta telah melewati proses seleksi ketat di tingkat regional.
Sebagai presenting partner, Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembinaan talenta muda di bidang olahraga dan pendidikan. “Basket bukan hanya soal pertandingan, tapi juga semangat, kolaborasi, dan karakter. Nilai-nilai ini sejalan dengan komitmen Mandiri untuk tumbuh bersama generasi muda Indonesia,” ujar perwakilan Bank Mandiri.
Dukungan dari Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) turut memperkuat sinergi pembinaan di level kampus. Dengan format yang menjangkau lebih banyak daerah, LIMA diharapkan mampu menjadi wadah penting untuk menemukan dan mengembangkan talenta muda potensial di bawah pembinaan federasi.
Junas menambahkan, semangat Four Cities, One Spirit bukan hanya slogan, tetapi bentuk nyata dari visi LIMA dalam memperluas akses bagi atlet muda di berbagai daerah. “Kami ingin setiap kota merasakan atmosfer finalnya sendiri, di mana para mahasiswa bisa tampil bangga membela almamater dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” ujarnya.
Publik basket kampus pun diajak hadir langsung untuk menyaksikan pertandingan dan merasakan atmosfer final di masing-masing kota. LIMA Basketball 2025 siap menjadi ajang pembuktian bahwa semangat olahraga, kolaborasi, dan pendidikan bisa berjalan beriringan dalam membangun masa depan basket Indonesia.
Jadwal LIMA Basketball 2025
Yogyakarta: Student Center UAJY (18–25 Oktober 2025)
Surabaya: GOR CLS Kertajaya (1–8 November 2025)
Bandung: GOR Pajajaran (15–22 November 2025)
Jakarta: Gelanggang Remaja Soemantri Brodjonegoro (29 November–6 Desember 2025)