39 Titik di Kota Malang Banjir, Ketinggian Air hingga 1,6 Meter

by -46 Views

Surabaya, CNN Indonesia

Sejumlah titik di Kota Malang, Jawa Timur, dilanda banjir sejak Kamis (4/12) kemarin. Setidaknya ada 39 titik terdampak.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan banjir di 39 titik dipicu hujan intensitas lebat pada Kamis (4/12) siang, hal itu memicu meningkatnya debit air pada drainase dan sungai di beberapa wilayah Kota Malang.

“Hingga terjadi luapan ke jalan maupun masuk ke pemukiman warga sehingga banyak yang terjebak di dalam rumah. Berdasarkan pantauan pusdalops, terdapat 39 titik mengalami banjir dan 1 pohon tumbang,” kata Prayitno, Jumat (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir itu merendam 39 titik di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun dan Kecamatan Lowokwaru, dengan tingkat keparahan dan dampak yang berbeda-beda.

Di Kecamatan Blimbing, air meluap di sejumlah titik padat permukiman seperti Jalan Ciliwung, Jalan Kedawung, Jalan Karya Timur, hingga kawasan Glintung.

“Kalau di jalan raya sekitar 80 sentimeter, kalau di sini (Jalan Kedawung 1) sekitar 150-160 sentimeter. Saya cek juga ke Purwodadi,” ujar dia.

Sebagian lokasi bahkan mengalami tembok rumah jebol di Jalan Karya Barat dan sepeda motor hanyut di Jalan Letjend Sutoyo. Seorang ODGJ juga dilaporkan terjebak di dalam rumah di kawasan Sidomulyo II.

Kemudian di Kecamatan Sukun, banjir terpantau di wilayah EWS Bukit Barisan, EWS Candi, serta Jalan Terusan Sigura-gura. Sementara di Kecamatan Lowokwaru, genangan meluas dari kawasan Sudimoro, pertokoan sekitar Soekarno Hatta, hingga permukiman seperti Jalan Candi Kalasan, Jalan Bukirsari, Jalan Kebon Jeruk, dan sejumlah ruas lainnya.

Beberapa titik banjir juga terpantau di sekitar cafe di Soehatt dan dekat RS Universitas Brawijaya. Selain di Kecamatan Kedungkandang, sebuah pohon dilaporkan roboh di Jalan Raya Sawojajar.

Ditanya soal penyebab banjir, Prayitno menyatakan salah satunya dikarenakan intensitas curah hujan yang lebih tinggi ketimbang beberapa waktu ke belakang.

“Yang jelas informasi nasional curah hujan memang naik sampai 40 persen karena perubahan iklim,” tutur dia.

Banjir juga menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Bunga Coklat, Jalan Kalpataru, Jalan Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo ke arah Jalan Ahmad Yani, Jalan Ciliwung, Jalan Sunandar Priyo Sudarmo ke arah Jalan WR Supratman.

Prayitno menyatakan, penanganan peristiwa banjir mengedepankan proses tanggap bencana yang memprioritaskan keselamatan masyarakat.

“Kami di proses tanggap bencana, keluarga kami selamatkan. Listrik dimatikan, karena mohon maaf bisa terancam korsleting,” kata Prayitno.

BPBD turut berkoordinasi dengan ketua RT dan RW di masing-masing untuk menentukan titik pengungsian bagi warga yang huniannya mengalami kerusakan. Kemudian pihaknya mendistribusikan makanan siap saji dan family kit.

Meski demikian, per Jumat pagi, banjir di sebagian besar lokasi itu telah dipastikan surut total. Selain itu, kejadian ini juga dilaporkan tak menelan korban jiwa.

“Kondisi saat ini banjir sudah surut total. Korban nihil,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, melalui laporannya.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]