JAKARTA, 19 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda, khususnya di sektor sumber daya air. Kerja sama ini dipertegas melalui pelaksanaan Joint Steering Committee Meeting (JSC) 2025 Indonesia–Netherlands Cooperation on Water yang diselenggarakan secara hibrida dari Jakarta dan Den Haag, Senin (16/12/2025).
Sekretaris
Jenderal Kementerian PU, Wida Nurfaida, menyampaikan bahwa JSC 2025 menjadi
forum yang sangat strategis. Pertemuan ini tidak hanya bertujuan untuk meninjau
capaian kerja sama yang telah berjalan, tetapi juga mengidentifikasi tantangan
serta menentukan arah kebijakan sektor air kedua negara di masa depan.
Kerja sama
antara Indonesia dan Belanda di bidang ini memiliki sejarah panjang dan rekam
jejak positif.
“Selama lebih
dari 25 tahun, kerja sama Indonesia–Belanda di bidang pengelolaan air telah
menghasilkan berbagai capaian penting. Melalui JSC 2025 ini kami ingin
memastikan agar seluruh inisiatif yang telah dirintis dapat terus diperkuat dan
diimplementasikan secara berkelanjutan,” kata Sekjen Wida Nurfaida.
Lebih lanjut,
Wida menekankan bahwa kolaborasi antara Indonesia-Belanda ini telah memberikan
manfaat nyata bagi kedua negara, mulai dari kajian teknis, pelaksanaan proyek
percontohan (pilot projects), hingga penguatan kapasitas sumber daya
manusia dan pertukaran pengetahuan.
Sejak
pelaksanaan JSC tahun 2023, kemajuan signifikan telah tercapai berkat
pendekatan strategis jangka menengah yang dijalankan oleh tiga kelompok kerja
utama (working group). Ketiganya adalah Working Group Integrated
Water Resilience, Lowland
Development and Irrigation, serta Capacity
Building, Knowledge Exchange, and Youth Engagement. Keberadaan kelompok
kerja ini mencerminkan komitmen bersama untuk menghadirkan solusi pengelolaan
air yang terintegrasi, berbasis sains, dan inklusif. Sekjen Wida berharap kemitraan
ini dapat melangkah lebih jauh dari sekadar tataran konsep.
Dalam forum JSC
2025 ini, Kementerian PU mengusulkan inisiatif baru berupa pembentukan kelompok
kerja terkait Integrated North
Java Coastal Development. Usulan ini muncul sebagai respons mendesak
terhadap meningkatnya risiko bencana di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa,
seperti banjir rob, penurunan muka tanah (land subsidence), serta dampak
perubahan iklim yang mengancam keselamatan masyarakat dan keberlanjutan
lingkungan.
“Kerja sama ini diharapkan tidak hanya
berhenti pada perencanaan dan kajian, tetapi dapat berlanjut menjadi aksi nyata
di lapangan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Untuk mewujudkan
pengelolaan pesisir dan sumber daya air yang terpadu dan berkelanjutan
membutuhkan kolaborasi yang kuat,” ujar Sekjen Wida.
Kementerian PU
berharap hasil kesepakatan dalam JSC 2025 dapat menjadi landasan yang kuat
mengenai prioritas, pembagian peran, serta mekanisme tindak lanjut
antarkelompok kerja. Dengan demikian, penguatan kerja sama bilateral
Indonesia-Belanda di sektor sumber daya air ini dapat memberikan dampak yang
semakin signifikan dalam menghadapi tantangan kebencanaan air di masa
mendatang.
Program kerja
ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam
menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di VRITIMES








