
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia didampingi Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri melakukan pengecekan uji sample Pertamax saat saat kunjungan kerja Menteri ESDM Satgas Ramadhan dan Idul Fitri 2025 di SPBU 51.601.77, Soetomo, Tegal Sari, Surabaya pada Selasa (25/3/2025)
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan akan mengambil sikap tegas terkait dugaan pertalite bercampur air di salah satu sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Trucuk, Kabupaten Klaten. Meski belum mengetahui duduk perkara secara jelas Bahlil mengaku akan mengecek terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Bahlil usai menyambangi kediaman presiden ke-7 Jokowi, Selasa (8/4/2025) malam. Ia mengaku baru mengetahui kabar tersebut dan bertanya kepada awak media soal rincian kejadiannya.
“Saya baru tahu, kapan kejadiannya?” katanya.
Bahlil mengatakan akan segera mengecek dan memanggil Balai Besar Pengujian Migas (Lemigas) untuk memeriksa soal dugaan pertalite bercampur air tersebut. Ia juga menegaskan akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Coba saya akan pulang, saya akan mengecek saya akan panggil Lemigas untuk mengecek. Kalau itu benar terjadi maka kami pemerintah akan mengambil sikap tegas sesuai peraturan yang berlaku saya akan mengambil sikap tegas,” katanya mengakhiri.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto beri tanggapan terkait beredar kabar adanya Pertalite yang diduga bercampur air di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Trucuk, Kabupaten Klaten. SPBU tersebut pun juga telah disegel polisi, Selasa (8/4/2025).
Nyoto mengatakan apabila terkait adanya pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU 44.574.29 wonosari Trucuk, yang diduga tercampur dengan air. Ia menjelaskan bahwa pada hari Selasa, tgl 8 April 2025 sekitar pukul 01.00 wib beberapa korban atau pengendara melakukan pengisian BBM Jenis pertalite di SPBU tersebut.
“Selang beberapa ratus meter kendaraan jalan meninggalkan SPBU Pengisian kendaraan mengalami mogok, mesin mati dan tidak mau hidup kembali,” katanya melalui siaran tertulis, Selasa (8/4/2025).
Pihaknya juga mengatakan apabila kejadian serupa dialami oleh beberapa pengendara lainnya. Diantaranya ada 4 mobil dan 7 sepeda motor.
“Dengan adanya informasi kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait laporan kejadian tersebut,” katanya.
Pihaknya juga mengatakan saat ini SPBU pengisian khususnya token pengisian Pertalite telah dipasang Police Line. Ia mengatakan pemasangan tersebut untuk menghindari adanya korban lain atas pengisian penjualan BBM pertalite tersebut dan juga bagian dari proses penyelidikan.