Bupati Kabupaten Probolinggo dr H Muhammad Haris MKes bersama President Director Paiton Energy Fazil Erwin Alfitri setelah membubuhkan cap tangan saat Deklarasi Merdeka Senyum. Sumber: paiton energy/intermatrix

Kabupaten Probolinggo deklarasi Merdeka Senyum untuk Indonesia Maju. Deklarasi ini dianggap sebagai bentuk komitmen berbagai pihak untuk terus mewujudkan Kabupaten Probolinggo bebas bibir sumbing demi terciptanya masyarakat sejahtera dan Indonesia maju.
“Operasi ini tidak hanya mengembalikan fungsi bicara secara medis, tetapi juga membantu meningkatkan rasa percaya diri anak-anak kita, serta memberikan mereka senyuman baru dan harapan hidup yang lebih baik,” kata Bupati Probolinggo Muhammad Haris di Probolinggo pada Sabtu (16/8/2025).
Deklarasi Merdeka Senyum pada Sabtu (16/8/2025) itu didukung oleh PT Paiton Energy (PE) dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) bersama Rumah Sakit Rizani, Yayasan Surabaya CLP Center, dan Smile Train Indonesia. Mereka mengadakan operasi bibir sumbing gratis untuk anak-anak usia balita. Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Foto ilustrasi Catatan Cak AT: Pajak, Rakyat Bergejolak. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) RUZKA-REPUBLIKA NETWORK — Pagi itu di Kota Cirebon, Kang Falah — pensiunan guru yang hidup damai bersama pohon mangga di halaman — mendadak pucat pasi. Di tangannya, selembar surat tagihan Pajak Bumi dan Bangunan. Angkanya tidak lagi enam jutaan seperti tahun-tahun lalu.Kali ini tertulis Rp 63 juta. Kang Falah mengucek mata, takut salah baca. Mungkin ini nota cicilan kapal pesiar atau tagihan hotel bintang lima di Dubai. Tapi tidak, ini PBB rumahnya sendiri, rumah yang gentingnya lebih tua dari walikotanya. Ternyata, Kang Falah bukan satu-satunya. Fenomena ini menyebar seperti wabah fiskal.Di Pati, kenaikan PBB mencapai 250%, di Jombang, Jeneponto, Solo, dan Semarang 400%, Bone dan Malang 300%, Banyuwangi “lebih sopan” hanya 20%.