Demo Tolak UU TNI Malang Ricuh: Massa hingga Tim Medis Dipukul Aparat

by -143 Views
banner 468x60

Surabaya, CNN Indonesia

Aksi gabungan elemen masyarakat sipil tolak UU TNI di Kota Malang, Jawa Timur, ricuh. Sekelompok orang diduga massa aksi melempari kantor DPRD Malang dengan molotov dan petasan. Polisi kemudian menangkap serta melakukan kekerasan kepada demonstran, Minggu (23/3).

banner 336x280

Awalnya massa aksi mulai memadati jalan depan Gedung DPRD Kota Malang sejak Minggu (23/3) pukul 16.00 WIB. Mereka membawa poster dan banner bernada protes bertuliskan ‘Orback!’, ‘No UU TNI’, ‘Orda Paling Baru’ dan ‘Kembalikan militer ke barak’.

Aksi kemudian memanas setelah buka puasa sekitar pukul 18.15 WIB. Mereka mulai membakar beberapa barang di depan gerbang DPRD, mulai ban bekas, hingga seragam tentara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekelompok orang yang belum teridentifikasi sebagai massa aksi kemudian melempar petasan dan molotov ke teras Gedung DPRD lantai satu serta dua. Api lantas langsung dipadamkan petugas pemadaman kebakaran yang sudah berjaga.

Belum ada keterangan dari pihak resmi siapa yang memulai pembakaran tersebut. Selain itu juga belum diketahui apakah sekelompok orang yang melempari molotov, batu dan kembang api itu adalah bagian dari massa aksi atau bukan.

Wakil Ketua DPRD Kota Malang Rimzah menyatakan bangunan yang terbakar ialah sebuah pos di sisi timur Gedung DPRD. Sementara api yang di teras dan lobi gedung utama berhasil dipadamkan.

“Yang terbakar itu sebelah kiri, pos tapi buat tempat-tempat berkas yang memang agak lumayan parah di sana,” kata Rimzah.

Ia pun menyayangkan aksi pembakaran itu. Padahal menurutnya, anggota DPRD Malang siap untuk menemui massa aksi untuk audiensi.

“Prinsipnya kami 45 anggota dewan sudah mendapatkan arahan, bahwa 7 fraksi DPRD Kota Malang siap menerima audiensi, siap menerima aspirasi, dan siap membangun narasi bersama. Tapi sore hari ini tadi kami belum sempat menemui massa aksi, sudah chaos, dan berikut memang sedikit kami sayangkan,” kata dia.

Massa aksi ditangkap, tim Medis & jurnalis Dipukul

Sejumlah mahasiswa dan masyarakat sipil demonstran aksi Tolak UU TNI di DPRD Kota Malang dikabarkan ditangkap dan jadi korban kekerasan aparat, Minggu (23/3) malam.

Tim bantuan hukum LBH Pos Malang Wafdul Adif mengatakan, tak hanya massa aksi, tim medis dan jurnalis juga jadi sasaran.

“Sejumlah massa aksi ditangkap, dipukul dan mendapatkan ancaman. Tim medis, pers dan pendamping hukum yang bersiaga juga mendapati pemukulan,” kata Wafdul, Senin (24/3).

Tak hanya itu, sejumlah gawai massa aksi dan tim medis dirampas, begitu pula dengan alat kelengkapan medis. Selain pemukulan, massa juga mengalami kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan verbal.

“Jumlah massa aksi yang tertangkap dan berhasil diidentifikasi identitasnya sekitar enam orang,” ucapnya.

Sedangkan jumlah massa aksi yang hilang kontak sebanyak 8-10 orang. Lalu, yang dilarikan ke rumah sakit 6-7 orang. Mereka tersebar di sejumlah rumah sakit.

“Jumlah massa aksi, tim medis, dan pers yang terluka estimasi puluhan,” ucapnya.

“Massa aksi yang dirawat tersebar di sejumlah rumah sakit. Terjadi sweeping di sekitar rumah sakit dan kafe,” tambahnya.

Selain itu, ada belasan kendaraan bermotor milik massa aksi diamankan ke Polresta Malang Kota. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian perihal kejadian tersebut. 

(dal/frd/dal)


[Gambas:Video CNN]