Emas Menguat Lagi Jelang Rilis Data NFP AS

by -51 Views
banner 468x60

Harga emas kembali menunjukkan pemulihan pada perdagangan Rabu (19/11) pagi, setelah tiga hari sebelumnya bergerak dalam tekanan. Instrumen XAU/USD kembali menarik minat beli dan merangkak ke area sekitar $4.070, didukung meningkatnya sentimen risk-off di pasar global. Para pelaku pasar kini menantikan berbagai data ekonomi Amerika Serikat yang sempat tertunda perilisannya, termasuk risalah FOMC serta laporan ketenagakerjaan AS yang menjadi pusat perhatian minggu ini.

Berdasarkan analisis Andy Nugraha, Analis Dupoin Futures Indonesia, emas sempat mencatatkan kenaikan ringan selama sesi Amerika Utara pada Selasa malam. Walaupun dolar AS masih kuat diburu, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi membuat investor kembali mencari aset aman seperti emas. Dari sisi teknikal, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang berkembang saat ini mengisyaratkan bahwa dominasi tren bullish pada XAU/USD masih cukup solid.

banner 336x280

“Secara teknikal, emas masih berada dalam fase menguat dengan sinyal bullish yang semakin jelas,” ujar Andy. “Jika dorongan beli terus berlanjut, emas berpotensi menanjak ke level 4109 sebagai target kenaikan terdekat.” Meski demikian, ia mengingatkan adanya potensi pullback. Bila momentum menguat tidak bertahan, support di area 4045 menjadi zona yang kemungkinan akan diuji kembali.

Secara fundamental, pergerakan emas hari ini sangat dipengaruhi kondisi ekonomi Amerika Serikat. Tertundanya perilisan data Nonfarm Payrolls (NFP) untuk September dan Oktober akibat penutupan pemerintahan AS membuat arah kebijakan suku bunga The Fed menjelang pertemuan Desember menjadi lebih sulit diprediksi. Ketidakpastian inilah yang mendorong investor mengalihkan sebagian dana mereka ke instrumen safe haven.

Data ketenagakerjaan yang diperkirakan rilis Kamis diproyeksikan menunjukkan penambahan 50.000 lapangan kerja dengan tingkat pengangguran tetap di 4,3%. Jika hasilnya lebih rendah dari ekspektasi, dolar AS berpotensi melemah, memberi ruang bagi emas untuk melanjutkan penguatan.

Meski demikian, peluang kenaikan emas masih terbatas oleh nada hawkish dari beberapa pejabat The Fed yang menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember. Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, menegaskan bahwa penurunan suku bunga harus dilakukan secara bertahap. Pejabat lainnya seperti Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic dan Presiden The Fed Kansas City Jeffrey Schmid juga mengambil posisi hati-hati terhadap inflasi.

Saat ini, probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin pada Desember turun menjadi 46,6%, dari sebelumnya lebih dari 60% pada pekan lalu, menurut CME FedWatch Tool. Penguatan dolar AS turut membatasi laju emas, dengan Indeks Dolar (DXY) naik 0,10% ke area 99,63, sementara yield obligasi AS tenor 10 tahun stabil di 4,13%.

Secara keseluruhan, gabungan faktor teknikal dan fundamental menempatkan emas dalam posisi yang menarik untuk dipantau. Meskipun tren bullish memberikan peluang menuju resistance 4109, pasar tetap harus berhati-hati terhadap potensi volatilitas menjelang rilis data ekonomi utama AS.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.