Emil Dardak Bicara Sukses dan Inspirasi Besar dari Ayah Prabowo

by -2 Views
banner 468x60


Surabaya, CNN Indonesia

banner 336x280

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak generasi muda untuk lebih disiplin dalam mengejar kesuksesan, dengan menjadikan figur-figur nasional seperti Sumitro Djojohadikusumo, ayah dari Presiden RI Prabowo Subianto, sebagai inspirasi.

Hal itu disampaikan Emil saat berbicara di hadapan ribuan pelajar dan mahasiswa dalam Business Talks di LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (6/8).

“Saya baca buku ayahnya Pak Prabowo, Pak Sumitro. Beliau dapat doktor di usia 26 kalau enggak salah. Saya berpikir waktu itu, ini menarik nih,” kata Emil, bercerita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil mengaku sosok Sumitro membuatnya tergerak untuk memiliki target besar sejak usia belia. Di usia 19 tahun, dia sudah menyelesaikan pendidikan setara sarjana dan ikut terlibat dalam tim persiapan konferensi menteri infrastruktur se-Asia Pasifik.

“Saya pengin jadi PhD yang termuda. Waktu itu Pak Sumitro 25-26 tahun, saya pengin paling enggak antara 21 dan 23. Saya planning semua,” katanya.

Tak hanya soal inspirasi, Emil juga menekankan pentingnya pengorbanan dan fokus sejak dini. Ia mengenang masa liburan sekolah dulu, saat ayahnya mengingatkan untuk tetap belajar karena tengah mengikuti seleksi siswa teladan nasional.

“Teman-teman saya bisa main libur sebulan. Ayah saya almarhum itu akan selalu mengingatkan, ‘Kamu lagi ikut final siswa teladan. Jangan main, kamu belajar.’ BT banget rasanya. Tapi setelah saya pikir-pikir, pengorbanan sebentar itu lifetime impact-nya,” ucap Emil.

Ia mengingatkan kesuksesan tidak akan datang secara instan. Untuk meraihnya, harus melalui usaha, ditambah lagi kesiapan dalam menghadapi peluang.

Success is when opportunity and preparation meets,” katanya.

Terakhir, Emil berpesan bahwa semua pencapaian besar selalu membutuhkan pengorbanan dan kerja keras, bukan hanya keberuntungan.

“Nggak ada yang sukses nyangai-nyantai, santuy-santuy, terus tahu-tahu dapat, itu hanya 0,0000001 persen. Kalau mau jadi bagian dari 90-95 persen orang sukses, pasti ada effort-nya, pasti ada sacrifice-nya,” pungkasnya. (frd)

(frd/agt)


banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.