
Calon penumpang antre untuk lapor diri di terminal 2 E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (28/3/2025). PT Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara Soekarno Hatta mencatat puncak harus mudik terjadi pada Jumat (28/3) atau H-3 Idul Fitri 1445 H dengan 1.156 penerbangan dengan total penumpang mencapai 173.854 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi menutup Posko Angkutan Lebaran 2025 yang telah beroperasi selama 22 hari atau pada 21 Maret – 11 April 2025 (H-10 sampai dengan H+10). Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan penyelenggaraan angkutan lebaran di bandara-bandara InJourney Airports berjalan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak.
“Terima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga selama periode peak season angkutan lebaran ini bandara InJourney Airports dapat tetap mengutamakan keamanan, keselamatan dan pelayanan kepada penumpang pesawat,” ujar Faik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Faik memaparkan selama periode angkutan lebaran 2025, jumlah pergerakan penumpang pesawat (keberangkatan dan kedatangan) di 37 bandara yang dikelola InJourney Airports secara kumulatif mencapai 10,67 juta penumpang atau tumbuh sekitar dua persen dibandingkan dengan angkutan lebaran 2024 sebanyak 10,46 juta penumpang.
Puncak arus mudik ada pada Jumat (28/3/2025) atau H-3 dengan jumlah penumpang 563 ribu penumpang. Sementara itu untuk puncak arus balik pada Ahad (6/4/2025) atau H+5 dengan 598 ribu penumpang.
“Pertumbuhan jumlah penumpang pesawat ditopang sejumlah sentimen positif antara lain program penurunan harga tiket pesawat yang direspons baik oleh masyarakat,” sambung Faik.
Faik mengatakan InJourney Airports mendukung program penurunan harga tiket pesawat dengan menurunkan tarif bandara yakni tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau disebut juga dengan Passenger Service Charge (PSC), dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U). Faik menyampaikan bandara tersibuk pada periode angkutan lebaran adalah Soekarno-Hatta Tangerang (3,55 juta penumpang), I Gusti Ngurah Rai Bali (1,38 juta penumpang), Juanda Surabaya (938 ribu penumpang), Sultan Hasanuddin Makassar (642 ribu penumpang) dan Kualanamu Deli Serdang (520 ribu penumpang). Sementara itu, total jumlah penerbangan di 37 bandara pada angkutan lebaran 2025 mencapai 75.486 penerbangan.
Sepanjang periode tersebut maskapai mengoperasikan hingga 3.276 penerbangan tambahan (extra flight) terdiri dari 3.119 extra flight rute domestik dan 157 extra flight rute internasional.
“Tingkat keterisian penumpang di pesawat (load factor) selama periode angkutan lebaran 2025 juga cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai sekitar 80 persen. Program WFA yang diberlakukan menjelang lebaran juga sangat membantu penyebaran keberangkatan penumpang pesawat sehingga peningkatan pergerakan penumpang dapat ditangani dengan baik,” kata Faik.