Jatim Lakukan 30 Kali Modifikasi Cuaca Cegah Hujan Ekstrem

by -41 Views

Surabaya, CNN Indonesia

Pemerintah Provinsi Jawa Timur intensif melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan. Hingga kini, sebanyak 30 kali penerbangan atau sortie telah dilakukan untuk mengantisipasi hujan ekstrem di wilayah rawan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, OMC itu dilakukan seiring meningkatnya risiko bencana saat curah hujan mencapai puncaknya. Operasi ini sendiri dilakukan melalui BPBD Jatim berkolaborasi dengan Lanudal Juanda, BMKG, serta PT Milan Pillery sebagai operator modifikasi cuaca.

“BMKG menyampaikan bahwa puncak hujan di Bulan Desember adalah 20 persen. Sedangkan puncaknya puncak ada di Bulan Januari yang mencapai 58 persen dan di Februari 22 persen,” kata Khofifah dalam keterangannya, Senin (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi modifikasi cuaca ini dilakukan untuk membantu distribusi hujan agar lebih teratur dan merata, terutama di wilayah selatan Jawa Timur seperti Pacitan hingga Banyuwangi, sesuai dengan hasil prakiraan BMKG.

OMC dilakukan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan yang disemai melalui pesawat khusus. Bahan tersebut berfungsi membantu pembesaran butiran air di awan sehingga hujan dapat turun secara lebih terkendali.

Hingga 20 Desember 2025, total penerbangan OMC tercatat mencapai 30 sortie. Dalam operasi tersebut digunakan 14.000 kilogram atau 14 ton kalsium oksida (CaO) dan 16.000 kilogram setara 16 ton natrium klorida (NaCl) atau garam, dengan total waktu terbang 62 jam 24 menit.

Selain mengandalkan modifikasi cuaca, Khofifah juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam mitigasi bencana secara mandiri, terutama di tengah meningkatnya intensitas hujan.

“Mari kita lakukan kewaspadaan bersama semaksimal mungkin untuk menghindari hal-hal yang membahayakan,” tutur Mantan Menteri Sosial RI itu.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai, membersihkan saluran air, serta menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan disertai angin kencang.

“Hal-hal seperti ini saya rasa bisa kita akses informasi dari berbagai platform agar kehidupan kita aman dan selamat,” katanya.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]