KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Kemenhub Bakal Bentuk Tim Audit Independen

by -3 Views
banner 468x60


Petugas kereta api Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir memeriksa kondisi gerbong yang mengalami anjlok di petak emplasemen Stasiun Pegaden Baru (PGB) wilayah Daop 3 Cirebon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (1/8/2025). Kereta Api Argo Bromo Anggrek Surabaya-Gambir Jakarta anjlok di perlintasan Pegaden Baru. Insiden tersebut terjadi pukul 15.47 WIB di emplasemen Stasiun Pegaden Baru dan menyebabkan gangguan pada perjalanan kereta api khususnya pada jalur hulu dan hilir lintas utara antara Jakarta-Cirebon. Semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.

banner 336x280

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perhubungan akan membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang terjadi pada Jumat (1/8/2025) di Subang, Jawa Barat. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan penanganan sesudah insiden tidak hanya berfokus pada pemulihan teknis, namun akan evaluasi secara menyeluruh.

Kemenhub juga berkomitmen untuk melanjutkan pengawasan ketat terhadap proses pemulihan dan memastikan agar operasional kereta api khususnya pada jalur terdampak dapat kembali berjalan secara optimal, aman, dan andal.



“Pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian,” ujar Dudy di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).

Menhub menyampaikan sejak awal kejadian, langkah-langkah cepat dan terukur langsung dilakukan. Koordinasi intensif antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan personel tetap menjadi prioritas utama.

“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim di lapangan yang telah bekerja tanpa henti selama lebih dari 16 jam. Ini adalah bukti nyata bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas kami,” kata Menhub.

Menhub menambahkan insiden ini menjadi pengingat penting bahwa sistem perkeretaapian nasional harus terus ditingkatkan secara proaktif dan berkelanjutan. “Kami tidak hanya berkomitmen untuk memperbaiki, tetapi juga untuk mencegah. Keselamatan harus menjadi budaya dalam setiap aspek penyelenggaraan transportasi,” tegasnya.



Advertisement

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.