Kemenag Kukuhkan Pengurus PMMBN: Mahasiswa PTU Didorong Jadi Motor Moderasi dan Bela Negara

by -7 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam secara resmi mengukuhkan pengurus Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) periode 2025–2027. Organisasi ini diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai wadah kaderisasi mahasiswa Perguruan Tinggi Umum (PTU) dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dan semangat bela negara di kalangan generasi muda.

banner 336x280

Acara pengukuhan yang berlangsung di Jakarta ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin dan Direktur Pendidikan Agama Islam M. Munir, beserta jajaran pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Ditjen Pendis.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan kebutuhan fundamental dan eksistensial bagi bangsa Indonesia yang majemuk.

“Moderasi beragama adalah keniscayaan bagi bangsa yang plural dan beragam seperti Indonesia. Tantangan kita bukan menyatukan perbedaan, melainkan mengelola keragaman agar menjadi kekuatan,” kata dia.

Kamaruddin menekankan bahwa keberagaman Indonesia harus dikelola melalui instrumen agama yang membawa manfaat, bukan konflik. Ia mengutip Surah Al-Mumtahanah ayat 8 sebagai landasan bahwa umat Islam diperintahkan untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada siapa pun, termasuk yang berbeda keyakinan.

“Dalam konteks berbangsa, tidak ada mayoritas dan minoritas konstitusional. Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama,” ujarnya.

Sekjen juga menegaskan bahwa beragama seharusnya membawa kemaslahatan dan mendorong kemajuan.

“Beragama harus mendatangkan manfaat bagi sesama (khairunnas anfa’uhum linnas), harus cerdas, progresif, dan relevan dengan tantangan zaman,” tambahnya.

Dalam bagian lain sambutannya, Kamaruddin menyampaikan hasil penelitian Harvard Business School tentang tiga kunci kesuksesan alumni terbaiknya:

1. Prestasi akademik cukup (tidak harus terbaik),

2. Membangun jaringan (networking) yang luas, dan

3. Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik.

“Organisasi seperti PMMBN adalah instrumen penting untuk membangun jaringan dan memperluas potensi di masa depan. Relasi dan komunikasi interpersonal sering kali lebih menentukan daripada nilai akademik semata,” ungkapnya.

“Faktor keempat yang ditemukan adalah: mereka yang sukses cenderung memiliki rumah tangga yang stabil. Ini menunjukkan bahwa kesuksesan pribadi sering berbanding lurus dengan tanggung jawab dan amanah dalam kehidupan keluarga,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam M. Munir dalam laporannya menjelaskan bahwa gerakan PMMBN lahir dari semangat aktivisme mahasiswa PTU yang peduli terhadap isu intoleransi dan radikalisme.

“Gerakan ini berawal dari 2022 ketika kami masih di Subdit Pendidikan Tinggi Umum. Kami menginisiasi forum diskusi dengan 16 kampus di Surabaya. Dari sana muncul ide untuk membentuk organisasi mahasiswa yang moderat dan nasionalis,” jelasnya.

Munir menuturkan, organisasi ini kini telah berkembang pesat dan menaungi lebih dari 225 Perguruan Tinggi Umum di seluruh Indonesia.

“Anak-anak muda ini adalah calon pemimpin bangsa. Mereka ingin melepaskan baju-baju formalitas organisasi kampus dan menyatu dalam PMMBN sebagai gerakan kebangsaan yang baru,” tuturnya. 

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.