
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap biang kerok harga Minyakita di sejumlah daerah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kemendag, Minyakita dibanderol antara Rp17.000 sampai Rp19.000 per liter, jauh di atas HET Rp15.700 per liter.
Direktur Tertib Niaga Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Mario Josko mengatakan pemicu tingginya harga Minyakita disebabkan oleh faktor distribusi antarpengecer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di beberapa tempat biasanya harga tinggi itu pengambilan dari pengecer ke pengecer. Jadi, diambil dari toko sebelah, dia jual di tokonya, akhirnya dia naikkan,” kata Mario, saat meninjau ketersediaan komoditas minyak goreng jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/12).
Walau begitu, ia memastikan stok Minyakita di pasar-pasar Surabaya, Jawa Timur, tergolong aman jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harganya pun tidak melebihi HET Rp15.700.
“Jadi kalau dari rata-rata nasional memang harga Minyakita relatif stabil dalam sebulan ini. Kami harapkan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) nanti stok tetap terjaga dan harga juga bisa stabil,” ucap Mario.
Namun, Kemendag tetap melakukan sejumlah upaya antisipasi terhadap lonjakan permintaan minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah itu jelang Nataru, terutama dari sisi produsen.
Pasalnya, produsen Minyakita yang beroperasi di Surabaya juga bertugas untuk menyuplai kebutuhan di wilayah Indonesia Timur.
“Kami tetap berkoordinasi terkait dengan kesiapan stok. Artinya Bulog harapannya juga bisa membantu untuk menambahlah, memperkuat pasokan di pasar rakyat, selain dari produsen yang sudah eksisting,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Kemendag meminta agar seluruh pemangku kepentingan, mulai dari produsen hingga pemerintah daerah setempat untuk dapat turut serta memantau pasokan dan harga Minyakita di pasar.
“Mudah-mudahan suplainya (Minyakita) ini sampai dengan HBKN Natal dan Tahun Baru juga bisa tetap continue,” pungkasnya.
(frd/pta)










