Kementerian Pekerjaan Umum Dorong Normalisasi Sungai, Penanganan Oprit Jembatan Meureudu Pidie Jaya Tuntas

by -12 Views
banner 468x60

Pidie Jaya, 27 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pemulihan infrastruktur jalan nasional pasca-banjir bandang di Provinsi Aceh. Hingga 26 Desember 2025, sejumlah ruas strategis telah kembali terhubung dan dapat dilalui, meski dengan pengaturan lalu lintas dan jalur alternatif di beberapa titik.

Menteri PU,
Dody Hanggodo, menegaskan bahwa penanganan darurat pascabencana adalah
prioritas utama untuk memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
“Fokus kami adalah membuka akses secepat mungkin, mengamankan alur sungai, dan
mencegah isolasi masyarakat. Dengan dukungan alat berat dan koordinasi lintas
sektor, kami pastikan penanganan berjalan efektif dan tepat sasaran,” tegas
Menteri Dody.

banner 336x280

Salah satu
pencapaian signifikan adalah penyelesaian penanganan oprit Jembatan
Meureudu di Ruas Meureudu – Batas Kabupaten Pidie Jaya/Bireuen. Jembatan
yang sempat mengalami keruntuhan oprit telah kembali berfungsi normal sejak 12
Desember 2025 setelah proses penimbunan dan perbaikan intensif oleh Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh.

Saat
meninjau lokasi, Sekretaris Jenderal Kementerian PU, Wida Nurfaida, menyatakan
bahwa perbaikan darurat ini merupakan langkah awal untuk memulihkan
konektivitas kawasan. “Ke depan, diperlukan solusi jangka menengah dan panjang,
seperti pembangunan duplikasi jembatan, untuk meningkatkan kapasitas dan
ketahanan infrastruktur terhadap risiko bencana serupa,” ujar Sekjen Wida.

Lebih
lanjut, Sekjen Wida meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Aceh untuk
segera melakukan normalisasi Sungai Meureudu. Langkah ini penting untuk
mengurangi sedimentasi, mengendalikan banjir, dan melindungi infrastruktur
jalan serta jembatan di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Adapun Progress
Pemulihan Ruas Jalan Nasional di Aceh yaitu Ruas Meureudu – Batas Pidie
Jaya/Bireuen: Telah fungsional penuh. Ruas Batas Kota Lhokseumawe/Aceh
Utara – Kota Langsa sudah dapat dilalui setelah pembersihan sedimen. Ruas Kota
Langsa – Kota Kuala Simpang sudah apat dilalui setelah pembersihan sedimen. Ruas
Kota Kuala Simpang – Batas Provinsi Sumatera Utara telah  berfungsional untuk semua kendaraan (akses
sinyal terbatas). Ruas Kota Bireuen – Batas Bireuen/Aceh Utara  telah terhubung
via Jembatan Bailey di Awe Geutah (akses terbatas sejak 19 Desember
2025). Pemasangan Jembatan Bailey di Jembatan Krueng
Tingkeum ditargetkan selesai 27 Desember 2025. Ruas Kota Bireuen – Batas
Bener Meriah telah erhubung sejak 18 Desember 2025 berkat Jembatan Bailey
di Jembatan Teupin Mane dan penanganan longsoran. Ruas Genting Gerbang –
Celala – Batas Aceh Tengah/Nagan Raya telah berfungsional sejak 24 Desember
2025. Dan Ruas Batas Aceh Tengah/Gayo Lues – Blangkejeren, Blangkejeren – Batas
Aceh Tenggara, dan Kota Kutacane – Batas Sumatera Utara dimana Semua telah
terhubung dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

Pemulihan
infrastruktur ini menunjukkan komitmen Kementerian PU dalam menjamin
konektivitas dan mendukung pemulihan ekonomi masyarakat Aceh pascabencana.
Upaya berkelanjutan akan difokuskan pada penanganan sungai dan peningkatan
ketahanan infrastruktur untuk mitigasi bencana di masa depan.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.