Kementerian PU Pastikan Pemulihan Tujuh Ruas Jalan Utama di Lintas Timur, Barat, dan Tengah Aceh

by -17 Views
banner 468x60

Jakarta, 6 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan penanganan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Aceh yang terputus akibat banjir bandang dan tanah longsor. Fokus utama saat ini adalah memulihkan konektivitas pada sejumlah ruas utama di jalur Lintas Timur, Lintas Barat, dan Lintas Tengah. Langkah ini dilakukan guna memastikan kelancaran distribusi logistik, mobilitas masyarakat, serta pemulihan aktivitas sosial ekonomi warga terdampak sesegera mungkin.

Guna
menjalankan upaya tersebut, Kementerian PU telah memobilisasi dan mengalihkan
alat berat dari berbagai proyek infrastruktur terdekat. Tujuannya agar
pembukaan akses jalan yang tertimbun material longsor maupun banjir berlangsung
lebih cepat, sekaligus memitigasi risiko masalah sosial akibat terhambatnya
pasokan kebutuhan pokok.

banner 336x280

Menteri
Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan komitmen pemerintah dalam penanganan
darurat ini. Menurutnya, pemulihan akses transportasi adalah kunci sebelum
melangkah ke tahap perbaikan permanen.

“Pascabencana
banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan
kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara
lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur,” ujar
Menteri Dody Hanggodo.

Berdasarkan
data lapangan, kondisi jalur Lintas Timur Aceh saat ini relatif kondusif dan
tidak menghadapi kendala signifikan. Meskipun terdapat dua jembatan yang sempat
terputus, proses perbaikan tengah dikebut dengan target penyelesaian pada 12
Desember 2025.

Sejumlah ruas
vital di Lintas Timur, meliputi ruas Lhokseumawe–Aceh Utara hingga Langsa,
Langsa–Kuala Simpang, serta Kuala Simpang–Batas Provinsi Sumatera Utara, sudah
kembali terhubung. Sejak 3 Desember 2025, jalur ini telah fungsional dan dapat
dilalui oleh seluruh jenis kendaraan. Kendati demikian, petugas di lapangan
masih terus melakukan pembersihan sedimen dan sisa material banjir untuk
mengembalikan kondisi jalan yang optimal.

Sementara itu,
penanganan intensif juga dilakukan di Lintas Barat Aceh. Kementerian PU melalui
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh memastikan sejumlah ruas di jalur
ini telah kembali fungsional. Fokus pekerjaan saat ini adalah pembersihan
material longsoran di beberapa titik rawan demi menjamin keselamatan dan
kenyamanan para pengguna jalan.

Di sisi lain,
tantangan terberat berada di jalur Lintas Tengah Aceh. Kerusakan infrastruktur
di wilayah ini cukup masif. Tercatat ada 13 jembatan yang terputus serta badan
jalan yang tergerus aliran sungai, khususnya pada akses menuju wilayah Takengon
dan sekitarnya.

Menyikapi
kondisi tersebut, Kementerian PU memprioritaskan pemasangan jembatan bailey secara bertahap dan penanganan darurat
pada badan jalan yang amblas.

Saat ini,
beberapa ruas di Lintas Tengah sudah dapat dilalui meski dengan kondisi
terbatas. Ruas Simpang Uning–Blangkejeren baru dapat diakses oleh kendaraan
roda dua. Sedangkan untuk ruas Genting Gerbang–Celala–Batas Aceh Tengah/Nagan
Raya, akses masih menunggu penyelesaian jalur menuju Jembatan Kr. Beutong yang
ditargetkan rampung pada 17 Desember 2025 mendatang.

Kementerian PU
memastikan seluruh sumber daya dikerahkan agar pemulihan tujuh ruas jalan utama
di Lintas Timur, Barat, dan Tengah Aceh dapat segera tuntas, sehingga roda
perekonomian masyarakat Aceh dapat kembali berputar normal.

Program kerja ini
merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan
ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.