
Kluivert nilai taktik bertahan Lebanon jadi kendala Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA, – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan bahwa taktik bertahan Lebanon telah menjadi kendala utama bagi skuad Garuda dalam pertandingan yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Senin malam.
“Kalau melihat cara Lebanon bermain, mereka benar-benar bertahan rapat di area sendiri. Itu membuat situasi mencetak gol lebih sulit. Kami sudah berusaha menyerang dan menciptakan peluang, tapi sayangnya tidak ada gol,” kata Kluivert dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Selain itu, Kluivert menyebut suasana pertandingan yang sempat memanas akibat beberapa konflik dengan pemain lawan maupun wasit menjadi faktor lain yang menambah kesulitan.
Strategi dan Harapan Kluivert
Meski demikian, Kluivert bersyukur tidak ada pemain Timnas yang cedera. “Saya hanya ingin pertandingan bersih, apalagi kami punya dua laga penting bulan depan. Semua pemain harus tetap sehat,” ujarnya.
Mantan penyerang timnas Belanda ini mengaku melihat perkembangan positif dari skuad Garuda selama 10 hari terakhir, yang dinilainya mampu memahami filosofi permainan yang diterapkan.
Selama pertandingan FIFA Match Day, timnya mendominasi permainan dengan sembilan tembakan meski belum menghasilkan gol. “Kadang bola masuk, kadang tidak. Yang penting kami terus berusaha menciptakan peluang. Saya hanya bisa berjanji bahwa para pemain akan berjuang untuk negaranya,” tambah Kluivert.
Pandangan Kapten Timnas
Sementara itu, kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyatakan bahwa banyak hal yang harus dipelajari dan diperbaiki oleh skuad Garuda untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan. “Kami masih tim muda, dengan staf baru, dan beberapa pemain baru. Tapi kami punya rencana dan visi yang jelas. Kami ingin menang di setiap laga,” ujar pesepakbola yang saat ini bergabung dengan tim Serie A, Sassuolo.
Idzes berharap semua yang telah diajarkan oleh pelatih dapat diterapkan oleh para pemain agar bisa meraih kemenangan. “Tidak peduli lawannya Lebanon atau Arab Saudi, target kami tetap sama, yakni menang,” tuturnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara