KNKT dan KAI Inspeksi Jalur Kereta Jakarta-Ketapang

by -52 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pengecekan jalur kereta api dari Jakarta hingga Ketapang untuk memastikan kesiapan operasional menghadapi lonjakan mobilitas pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Inspeksi dilakukan untuk menilai kondisi lapangan sekaligus memverifikasi penerapan rekomendasi keselamatan yang sebelumnya diberikan KNKT.

banner 336x280

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan inspeksi penting dilakukan mengingat tingginya risiko gangguan akibat cuaca ekstrem.



“Kami lihat apa yang menjadi perhatian KNKT, terutama apakah rekomendasi kami sudah dikerjakan atau belum, agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

Menurut Soerjanto, beberapa lokasi di Jawa Timur dan titik-titik rawan lain memerlukan pengawasan intensif, terutama yang rentan terdampak curah hujan tinggi dan pergerakan tanah. Temuan inspeksi menunjukkan mitigasi dapat dilakukan cepat oleh tim teknis di lapangan.

Wakil Direktur Utama KAI, Dody Budiawan, menegaskan keselamatan menjadi prioritas operasional menjelang masa angkutan Nataru.

“Keselamatan prinsip tanpa kompromi. Setiap temuan harus ditindaklanjuti saat itu juga,” kata Dody.

Selama inspeksi, KAI memeriksa jalur, wesel, jembatan, sistem persinyalan, serta fasilitas pelayanan di stasiun. Untuk memperkuat keandalan prasarana, KAI menyebut telah memasang 84.525 meter rel baru, 189.883 meter kubik batu kricak, serta 12.084 bantalan sintetis pada jembatan baja. Selain itu, KAI menyiagakan 19 lokomotif, 17 kereta pembangkit, 3 crane, dan 2.483 petugas di titik strategis.

Dody mengatakan Posko Terpadu Nataru kini beroperasi penuh guna memantau perjalanan real time dan memastikan respons cepat jika terjadi gangguan. Koordinasi dengan KNKT serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian disebut menjadi bagian dari penguatan kesiapan prasarana nasional.

Rangkaian inspeksi melintasi jalur utara dari Gambir hingga Ketapang serta jalur selatan dari Bandung hingga Surabaya. Menurut Dody, lintasan-lintasan tersebut merupakan tulang punggung mobilitas nasional dan memiliki karakteristik teknis yang menuntut perhatian khusus.

“Lintasan ini memiliki kontur menantang sehingga memerlukan perhatian lebih dalam hal keselamatan operasional,” ujarnya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.