Jakarta, 28 November 2025 — Indonesia kembali memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 November, momentum nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2008 sebagai ajakan kolektif untuk memulihkan lingkungan melalui aksi penghijauan.
Tahun ini, peringatan tersebut hadir di tengah meningkatnya ancaman krisis iklim, mulai dari kenaikan muka air laut, banjir rob, hingga kerusakan hutan yang terus menekan ruang hidup manusia dan keanekaragaman hayati. Di berbagai wilayah, deforestasi dan alih fungsi lahan mempercepat kerentanan ekosistem, sementara emisi karbon terus bertambah akibat aktivitas industri dan konsumsi modern.
Kondisi tersebut menjadikan penanaman pohon bukan lagi sekadar simbol perayaan tahunan, melainkan solusi ekologis yang mudah diakses dan terbukti efektif dalam meredam dampak perubahan iklim.
Setiap pohon mampu menyerap karbon, menurunkan suhu mikro, menahan erosi, hingga memulihkan habitat flora-fauna yang semakin terdesak. Hal ini menjadikan HMPI tahun ini sebagai pengingat bahwa tindakan paling sederhana sekalipun dapat memberi dampak jangka panjang bagi bumi.
Sebagai platform crowdsourcing konservasi, LindungiHutan mengajak masyarakat luas untuk merayakan HMPI dengan berkontribusi dalam upaya pemulihan lingkungan melalui penanaman pohon maupun donasi. Masyarakat dapat terlibat langsung dalam kegiatan tanam bersama para petani lokal di berbagai lokasi konservasi yang dikelola LindungiHutan, mulai dari pesisir, hutan mangrove, daerah aliran sungai, hingga lahan kritis.
Bagi mereka yang tidak dapat hadir secara fisik, kontribusi tetap dapat dilakukan dari mana saja melalui donasi pohon di https://lindungihutan.com/kampanyealam, di mana setiap sumbangan dicatat secara transparan dan dilaporkan secara berkala, termasuk perkembangan pertumbuhan pohon setelah penanaman.
Penanaman mangrove LindungiHutan berkolaborasi dengan mitra perusahaan (gambar: Tim LindungiHutan)” />
Hingga saat ini, LindungiHutan bersama mitra dan masyarakat telah menanam lebih dari satu juta pohon di 34 lokasi di Indonesia, menyerap puluhan ribu ton karbon, sekaligus membuka peluang pemberdayaan ekonomi melalui kerja sama dengan kelompok petani hutan dan masyarakat pesisir. Capaian ini menjadi bukti bahwa kolaborasi publik memiliki kekuatan besar dalam mempercepat pemulihan ekosistem dan meningkatkan ketahanan lingkungan menghadapi gempuran krisis iklim.
Menurut perwakilan LindungiHutan, HMPI bukan hanya soal menanam pohon, melainkan menanam harapan bagi masa depan.
“Menanam pohon adalah investasi ekologis yang paling mudah dilakukan siapa saja. Setiap pohon adalah kehidupan baru yang kita hadiahkan untuk generasi mendatang. HMPI adalah momen terbaik untuk memulai, atau melanjutkan, kebiasaan baik ini,” ujarnya.
Dengan kondisi bumi yang kian tertekan, HMPI menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menunjukkan keberpihakannya pada alam. Melalui aksi sederhana namun berdampak, seperti menanam satu pohon atau berdonasi satu bibit, setiap orang dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. LindungiHutan mengajak publik untuk merayakan HMPI tahun ini dengan langkah kecil yang membawa perubahan besar.
Informasi lebih lengkap mengenai kampanye penanaman dan donasi pohon dapat diakses di https://lindungihutan.com/kampanyealam. Satu pohon hari ini adalah kehidupan untuk masa depan.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES









