Operasi SAR Longsor Banjarnegara Ditutup, Kementerian PU Tetap Siagakan Alat Berat dan Dukung Kebutuhan Pengungsi

by -14 Views
banner 468x60

Jakarta, 28 November 2025 – Pemerintah secara resmi menghentikan Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) terhadap korban bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, pada Selasa (25/11/2025). Meski fase tanggap darurat pencarian korban telah usai, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan komitmennya untuk tetap menyiagakan alat berat dan mendukung fasilitas dasar bagi para pengungsi.

Penghentian operasi dilakukan pada hari ke-10 pencarian,
pukul 17.00 WIB, setelah seluruh upaya penyisiran di dua sektor utama
dilaksanakan secara maksimal oleh tim gabungan yang terdiri dari Kementerian
PU, Basarnas, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat setempat.

banner 336x280

Menteri PU, Dody Hanggodo, yang memantau penanganan
bencana ini sejak awal, menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban
jiwa. Ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim
gabungan yang telah bekerja keras di lapangan.

“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada
keluarga korban. Terima kasih kepada seluruh petugas di
lapangan yang bekerja tanpa henti sejak hari pertama. Dengan dihentikannya
operasi ini, kami memastikan bahwa dukungan Kementerian PU tetap berlanjut
melalui pemulihan kondisi dan bantuan untuk para pengungsi,” ujar Menteri Dody.

Kendati sebagian besar personel dan peralatan telah
didemobilisasi, Kementerian PU masih menyiagakan sejumlah kecil alat berat di
lokasi bencana.

Merespons permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat,
Kementerian PU tetap menempatkan dua unit ekskavator di lokasi. Alat berat ini akan
difungsikan untuk keperluan perapihan lanjutan, serta melakukan langkah
antisipasi apabila ditemukan tanda-tanda baru di area longsor. Sementara itu,
alat berat lainnya milik Kementerian PU yang sebelumnya dikerahkan—termasuk
personel dari balai-balai teknis—telah ditarik mundur setelah apel penutupan
kegiatan.

Selama operasi pencarian hari terakhir, tim gabungan
mengerahkan sejumlah alat berat yang terdiri dari 25 unit ekskavator, penyemprotan area dengan
10 unit alkon, serta bantuan 3 ekor anjing pelacak (K9) dikerahkan. Pada fase
akhir operasi, ditemukan 5 korban tambahan, sehingga jumlah total korban
ditemukan menjadi 17 orang.

Setelah fase tanggap darurat berakhir, Kementerian PU
melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Jawa Tengah
terus memprioritaskan kenyamanan warga terdampak. Dukungan sarana pelayanan
dasar di posko pengungsian terus dipastikan ketersediaannya. Terkait hal ini, Kementerian
PU menyiapkan 15 unit toilet portabel, 16 unit Hidran Umum (HU) di posko-posko
pengungsian, serta dukungan untuk Hunian Sementara (Huntara) yang terus
dipantau sesuai kebutuhan di lapangan.

“Kementerian PU memastikan dukungan terhadap para
pengungsi tetap berjalan meski operasi SAR telah ditutup. Layanan sanitasi,
hidran umum, dan sarana lain akan tetap kami siagakan selama masih
dibutuhkan,” tegas Menteri Dody.

Kementerian PU akan terus melakukan monitoring intensif
terhadap kondisi lapangan, baik terkait stabilitas tanah, kebutuhan sarana dan
prasarana (sarpras) pengungsi, serta dinamika kondisi di area longsor. Bila
sudah tidak diperlukan, sarana dan prasarana pendukung akan ditarik secara bertahap
sesuai koordinasi bersama Pemda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.