Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menggenjot pertumbuhan segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai wujud dukungan terhadap sektor riil dan program pemerintah.
Direktur Retail Banking BSI, Kemas Erwan Husainy, menyatakan bahwa BSI berfokus mendorong UMKM naik kelas melalui pendampingan kapasitas dan kapabilitas usaha. Hal ini diwujudkan lewat empat BSI UMKM Center yang beroperasi di Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.
Erwan menyatakan bahwa sejak 2021, BSI telah membina lebih dari 5.300 UMKM melalui program inkubasi, menggelar lebih dari 240 pelatihan, konsultasi bisnis bagi 200 UMKM, 33 business matching, serta memfasilitasi 355 sertifikasi halal untuk 986 produk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami terus mendorong UMKM Center menjadi hub bisnis yang berkembang, salah satunya menjadi entry gate penetrasi layanan keuangan syariah, terutama akses layanan digital, akses permodalan hingga transaksi bagi pengusaha UMKM,” ujar Erwan.
Dari peran UMKM Center, BSI mencatatkan peningkatan pembiayaan ritel sebesar Rp41,76 miliar atau naik 8,50 persen secara tahunan (Year-on-Year/YoY). Akuisisi e-channel juga melonjak, dengan penggunaan QRIS naik sebesar 36,96 persen dan BYOND by BSI 31,09 persen, diiringi peningkatan penggunaan mesin EDC.
Kemudian, BSI juga mengakselerasi pembiayaan mikro hingga Rp500 juta, serta segmen SME dengan fokus modal kerja dan investasi mulai Rp500 juta hingga Rp25 miliar, termasuk untuk pengembangan ekosistem bisnis emas melalui cicil emas dan gadai emas.
Adapun beragam inisiatif tersebut berhasil mengantar BSI menerima penghargaan sebagai Mitra Kolaborator dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2025.
(rea/rir)
