Surabaya, CNN Indonesia —
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jatim kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban, dan satu body part milik korban selamat dalam tragedi ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (13/10) petang.
Dengan demikian total jenazah yang telah teridentifikasi berjumlah 58 korban per Selasa (14/10) ini. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes M Khusnan mengatakan padai hari ke-16 tragedi ponpes Al Khoziny, pihaknya mengidentifikasi tiga nama jenazah.
“Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap empat kantong jenazah yang terdiri dari tiga jenazah dan satu body part,” kata Khusnan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Selasa malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa siang tadi, Khusnan memastikan proses identifikasi seluruh korban tewas dari ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny itu dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Dia bilang seluruh sampel DNA jenazah itu sudah dikirim ke Laboraturium DNA Mabes Polri di Cipinang, Jakarta.
“Harapan kami sih minggu-minggu ini selesai ya,” kata Khusnan.
Ia menambahkan, meski semua sampel telah dikirim, proses identifikasi bisa saja membutuhkan waktu lebih lama tergantung pada kondisi sampel yang diperiksa.
“Tapi tergantung nanti sampel itu apakah ada kesulitan dari bahannya itu rusak atau bagaimana. Tapi harapan kami secepatnya bisa teridentifikasi dengan baik dan teliti,” jelasnya.
“Harapan kami tiga hari, empat hari ke depan sudah selesai semua,” tambahnya.
Selain pemeriksaan DNA, pengumpulan data ante mortem dari pihak keluarga korban juga telah rampung. Tim DVI kini mencocokkan data tersebut dengan hasil medis dan properti milik korban.
“Sudah semuanya dan itu kami padukan dengan dari DNA juga. Kita cocokkan dengan dari orang tua termasuk ada dari medis juga, dari properti. Kami gabungkan juga,” ujar Khusnan.
(frd/kid)