
Surabaya, CNN Indonesia —
Pertemuan struktural Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diklaim berlangsung dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan di kediaman Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Kedungtarukan, Surabaya, Minggu (28/12).
Pertemuan yang berlangsung secara tertutup selama empat jam tersebut menjadi momentum bersatunya kembali PBNU setelah dinamika konflik internal yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) selaku Ketua Umum mengatakan pertemuan yang diinisiasi Kiai Miftach itu tidak diisi dengan pembahasan yang berat, melainkan dengan kegiatan yang mempererat kerukunan. Gus Yahya menyatakan forum itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan islah yang sebelumnya telah dicapai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ya, Alhamdulillah silaturahim ini adalah momentum untuk mengukuhkan apa yang telah disepakati di Lirboyo pada hari Kamis yang lalu. Secara batin kita kukuhkan dengan silaturahim,” kata Gus Yahya usai pertemuan.
Ia menambahkan, pertemuan tersebut fokus pada penguatan ikatan batin di antara para pengurus yakni diisi dengan selawatan, doa, dan makan bersama.
“Tidak banyak acaranya hanya selawat bersama. Kemudian saling bersilaturahim untuk kembali memperkuat ikatan batin di antara sesama teman-teman. Karena kita dulu kita berangkat bersama-sama. Kita akan terus berjalan bersama-sama sampai akhir,” kata dia yang beberapa waktu lalu sempat diputuskan dicopot dari Ketum PBNU oleh Dewan Syuriah PBNU di bawah kepemimpinan Rais Aam.
Gus Yahya menerangkan salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah penegasan mengenai kembalinya struktur organisasi ke format awal.
Gus Yahya memastikan bahwa keretakan yang sempat terjadi kini telah dianggap usai. Posisi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pun ditegaskan tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU.
“Semua hal yang kemarin menjadi persoalan kita anggap sudah lewat, sudah tidak ada dan kita kembali lagi kepada kebersamaan. Saya kira itu ya. Pokoknya sekarang kembali bersama. Kembali bersama, [posisi sekjen] seperti semula,” tegas Gus Yahya.
Senada dengan Gus Yahya, Gus Ipul menerangkan suasana kebatinan di antara para tokoh PBNU kini telah mencair setelah pertemuan di kediaman KH Miftach tersebut. Ia menggambarkan pertemuan di Kedungtarukan tersebut berjalan sangat rukun dan penuh kehangatan.
“Ya Alhamdulillah hari ini sudah kumpul kita, sudah guyub, makan bersama, selawatan, Alhamdulillah,” kata Gus Ipul yang juga dikenal sebagai Menteri Sosial itu.
Mengenai langkah strategis organisasi ke depan, termasuk urusan Muktamar, Gus Ipul menjelaskan hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjut oleh pimpinan tertinggi PBNU, yakni Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU Gus Yahya.
“Intinya nanti Rais Aam dengan, bersama-sama dengan Ketua Umum akan membicarakan lebih lanjut apa yang akan kita lakukan ke depan,” kata Menteri Sosial RI ini.
Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran elit PBNU, di antaranya Katib Aam PBNU M Nuh, Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi, KH Ulil Abshar Abdalla. Turut hadir pula Mustasyar PBNU sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Anwar Manshur.
(frd/kid)








