Surabaya, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak yang berusaha memisahkan dirinya dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan politik pecah belah.
Hal itu dikatakan Prabowo saat berpidato di pembukaan Kongres ke-18 Muslimat Nahdlatul Ulama di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/2).
Awalnya ia mengungkap orang yang mengenalkan dirinya dengan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa adalah Jokowi. Ia pun mengaku belajar politik dengan mantan Wali Kota Solo itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi memang kalau politik saya belajar dari Pak Jokowi, enggak usah malu-malu lah,” kata Prabowo disambut tepuk tangan ribuan orang yang hadir.
Prabowo pun mengaku heran mengapa kini banyak orang berusaha menjelek-jelekan Jokowi usai masa jabatannya habis sebagai presiden.
“Kadang-kadang orang sudah enggak berkuasa mau di kuyung-kuyung mau dijelek-jelekin, jangan lah, kita hormati semua, kita hormati semua,” ucapnya.
Prabowo kemudian mengatakan kini ada pihak yang berusaha merusak hubungannya dan memisahkannya dengan Jokowi. Baginya hal itu adalah lelucon yang pantas ditertawakan.
“Ada yang mau misahkan saya sama Pak Jokowi, lucu, untuk bahan ketawa boleh. Jangan kita jangan ikut. Pecah belah, pecah belah itu adalah kegiatan mereka yang tidak suka sama Indonesia,” katanya.
Menurutnya, upaya pecah itu adalah strategi politik yang sudah lama ada mengancam Indonesia. Prabowo pun meminta semua pihak tak usah menghiraukannya.
“Dari ratusan tahun divide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, enggak usah dihiraukan,” tuturnya.
(frd/gil)
