
Surabaya, CNN Indonesia —
Pemudik atau penumpang Bandara Internasional Juanda Surabaya pada periode Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 diprediksi meningkat 12 persen, dipicu oleh penurunan harga atau diskon tiket pesawat.
“Pada periode libur lebaran di Bandar Udara Internasional Juanda tahun ini, diprediksi jumlah penumpang secara total akan meningkat 12 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024,” kata General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, Jumat (21/3)
Secara nasional, kata Tohir, mudik tahun ini berbeda dari sebelumnya. Faktor pertama, ialah harga tiket lebih murah karena kebijakan pemerintah, kedua waktu liburan lebih panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Mengingat libur lebaran kali ini cukup panjang kemudian didahului dengan libur Nyepi dan program penurunan harga pesawat dari pemerintah, sehingga akan banyak masyarakat menggunakan momen libur ini baik untuk mudik maupun berlibur,” ucapnya.
Lebih lanjut, Tohir menyebut puncak arus kepadatan penumpang diperkirakan terjadi H-3 libur lebaran pada 28 Maret 2025, dan puncak arus balik terjadi pada H+6 tanggal 7 April 2025.
“Untuk prediksi puncak arus mudik penumpang diperkirakan pada H-3 sebanyak 71.284 penumpang dengan 459 pergerakan pesawat. Sedangkan arus balik diperkirakan pada H+6 sebanyak 73.698 penumpang dengan 475 pesawat,” katanya.
Kemudian untuk cargo diperkirakan puncaknya pada arus mudik yaitu H-3 sebesar 338.186 kilogram (kg) dan arus balik H+8 sebesar 273.138 kg.
Selain itu, Tohir menyebut saat ini terdapat ekstra flight yang telah diajukan selama periode libur lebaran. Hingga data 10 Maret, total pengajuan extra flight sebanyak 652 flight yang terdiri dari 628 flight domestik dan 24 flight internasional.
“Maskapai yang sudah mengajukan yaitu Lion Air 315 flight, Super Airjet 313 flight, Jetstar 10 flight, Airasia 6 flight, Singapore Airlines 4 flight dan Malaysia Airlines 4 flight,” ujarnya.
Karena itu, Bandara Internasional Juanda pun resmi mengoperasikan Posko Angkutan Udara Libur Lebaran 2025 di lobby Terminal 1 (T1) dan Terminal 2 (T2), Jumat (21/3). Posko didirikan untuk membantu petugas bandara dalam memantau arus mudik dan balik selama 22 hari yaitu sejak tanggal 21 Maret (H-10) s/d 11 April 2025 (H+10).
Pihak bandara bekerjasama dengan Satgaspam TNI AL dan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya untuk pelaksanaanya.
Sedangkan untuk stakeholder lainnya yaitu Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Lanudal Juanda, Perum LPPNPI, airlines, ground handling, Basarnas, BMKG dan CIQ tetap dilakukan koordinasi secara intensif untuk kelancaran operasional bandara.
“Posko ini diharapkan dapat mengendalikan dan menciptakan penyelenggaraan angkutan udara yang selamat, aman, nyaman, tertib, lancar dan teratur serta tetap memenuhi persyaratan dalam prosedur keselamatan penerbangan sekaligus berfungsi sebagai pusat informasi dan data sekaligus area pelayanan penumpang,” tutupnya.
Sementara itu salah satu pemudik, Ade Resty mengaku senang mendapat diskon tiket pesawat pada lebaran tahun ini. Dia bakal mudik dari Surabaya ke Berau, Kalimantan Timur.
Menurut Ade, penurunan harga tiket pesawat adalah satu-satunya kebijakan pemerintah yang bisa ia puji. Karena diskon itu, ia jadi bisa pulang ke kampung halaman yang tak ditengoknya beberapa tahun terakhir.
“Kali ini aku memuji pemerintah karena stabilkan harga tiket pesawat di momen lebaran. Biasanya Rp2-Rp3 juta, sekarang jadi Rp1 juta,” kata Ade.
(frd/wis)