Rimba Hijau di Pesisir Surabaya: Menjaga Alam, Menggapai Keberkahan

by -5 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Ferdi Ramadhan (SMK Penerbangan Dharma Wirawan Juanda)*

banner 336x280

Pesisir Surabaya, yang dulunya dihiasi hamparan mangrove yang lebat kini terancam oleh abrasi dan kerusakan lingkungan. Gelombang laut yang kian ganas menggerus daratan, sementara sampah dan limbah mencemari perairan. Tumpukan sampah plastik mengotori pantai, sementara biota laut mulai kehilangan tempat tinggal.

Di tengah ancaman kerusakan lingkungan yang kian nyata, sebuah harapan baru muncul: program penanaman mangrove yang digagas oleh berbagai pihak, dari komunitas, pemerintah, hingga perusahaan. Mereka bersatu padu dalam misi untuk mengembalikan kejayaan mangrove di Surabaya, yang tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan alami melawan abrasi, tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat.

Program penanaman mangrove tidak hanya berfokus pada penanaman pohon, tetapi juga pada proses membangun kembali ekosistem pesisir yang rusak. Bakau yang ditanam menjadi benteng pertahanan alami melawan abrasi. Akar-akarnya yang kuat mencengkeram tanah, menahan gelombang laut yang ganas. Daun-daunnya yang rimbun meneduhkan air dan menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, seperti ikan, kepiting, dan udang.

Seiring berjalannya waktu, program ini tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan keberkahan bagi masyarakat. Nelayan yang dulunya kesulitan mencari ikan, kini merasakan hasil tangkapan yang melimpah. Pasalnya, mangrove menciptakan habitat yang ideal bagi ikan dan biota laut lainnya. Air laut yang lebih bersih dan terbebas dari sampah menjadi faktor penting dalam meningkatkan populasi ikan.

“Dulu saya sulit menangkap ikan, karena laut sudah dangkal dan tercemar,” ujar Pak Sutrisno, seorang nelayan di Surabaya Barat. “Setelah ada mangrove, ikannya banyak dan air lautnya lebih bersih. Sekarang penghasilan saya lebih baik, dan anak-anak saya bisa sekolah lebih baik,” katanya menambahkan.

Salah satu komunitas yang aktif dalam program penanaman mangrove adalah ‘Surabaya Mangrove Warriors’. Berawal dari keprihatinan terhadap kerusakan ekosistem pesisir, mereka bertekad untuk mengembalikan kejayaan mangrove di Surabaya. Mereka tak hanya menanam, tetapi juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga mangrove, baik melalui program edukasi di sekolah maupun kampanye di media sosial.

“Kami percaya bahwa kesadaran masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini,” ujar Ketua Surabaya Mangrove Warriors, Pak Ahmad. “Kami mengajak anak-anak muda untuk terlibat dalam kegiatan penanaman dan membersihkan pantai. Kami juga melibatkan para pelajar dalam pembuatan poster dan video edukasi tentang pentingnya menjaga mangrove,” katanya.

Surabaya Mangrove Warriors juga mengembangkan program ‘Mangrove Edu-Tourism’ yang memadukan wisata edukasi dengan pelestarian mangrove. Melalui program ini, wisatawan dapat belajar tentang manfaat mangrove, menikmati keindahan alam, dan terlibat dalam kegiatan penanaman. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam mangrove, belajar tentang ekosistem, dan menanam bibit mangrove di lokasi yang telah ditentukan.

“Program ini memberikan edukasi dan hiburan sekaligus,” ujar Bu Aminah, salah satu wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata mangrove. “Saya senang bisa belajar tentang mangrove dan ikut menanam pohon. Semoga kita semua bisa menjaga kelestarian alam,” katanya.

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mangrove bukan hanya terjadi di kalangan nelayan, tetapi juga di kalangan pengusaha dan pemerintah. Mereka menyadari bahwa menjaga kelestarian mangrove bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kelangsungan hidup masyarakat dan ekonomi di Surabaya.

Perusahaan-perusahaan di Surabaya mulai melibatkan diri dalam program CSR dengan mendukung kegiatan penanaman mangrove. Mereka menyumbangkan bibit mangrove, tenaga kerja, dan dana untuk mendukung program ini.

“Kami menyadari bahwa kelestarian lingkungan adalah bagian penting dari keberlanjutan bisnis kami,” ujar Pak Budi, Direktur PT Samudra Lestari, salah satu perusahaan yang mendukung program penanaman mangrove. “Kami ingin ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Pak Budi.

Pemerintah Surabaya juga berperan aktif dalam mendukung program penanaman mangrove. Mereka menetapkan kebijakan yang mendukung pelestarian mangrove, memberikan bantuan bibit dan alat penanaman, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

“Pemerintah mendukung penuh program ini karena kami menyadari pentingnya mangrove bagi kelestarian lingkungan dan ekonomi,” ungkap Bapak Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. “Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” ujarnya.

Keberhasilan program ini tak lepas dari kerja sama yang kuat antara berbagai pihak. Komunitas peduli lingkungan, seperti ‘Rimba Hijau Surabaya’ yang terus aktif dalam kegiatan penanaman dan edukasi.

“Program ini menunjukkan bahwa menjaga alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama,” ungkap Ketua Rimba Hijau Surabaya, Pak Aji. “Kita semua harus terlibat aktif untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya menambahkan.

Program penanaman mangrove di Surabaya membuktikan bahwa menjaga alam bukan hanya tentang mewariskan lingkungan yang sehat, tetapi juga tentang mewariskan keberkahan bagi generasi mendatang. Rimba hijau di pesisir Surabaya tak hanya melindungi daratan dari abrasi, tetapi juga memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Selain bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, program penanaman mangrove juga memberikan dampak positif bagi perekonomian. Pengembangan ekowisata berbasis mangrove meningkatkan pendapatan masyarakat. Nelayan dan warga sekitar memanfaatkan mangrove untuk membuka usaha kuliner, kerajinan, dan jasa wisata.

“Penanaman mangrove telah membuka peluang usaha bagi warga sekitar,” ungkap Bu Siti, pemilik warung makan di pesisir Surabaya. “Warung saya semakin ramai karena pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan mangrove dan mencicipi kuliner khas pesisir,” tuturnya.

“Saya sekarang bisa menjual kerajinan tangan dari kayu mangrove, seperti hiasan dinding dan aksesoris,” kata Pak Supardi, seorang pengrajin di Surabaya. Keuntungan dari kerajinan ini membantu dia memenuhi kebutuhan keluarga.

Program penanaman mangrove juga telah membawa perubahan positif bagi pariwisata di Surabaya. Wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi kawasan mangrove.

“Kami senang melihat banyak pengunjung yang datang ke sini,” ujar Pak Joni, pengelola wisata mangrove di Surabaya. “Ini membuktikan bahwa wisata mangrove memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

“Kami juga menawarkan paket wisata edukasi mangrove bagi pelajar. Mereka bisa belajar tentang ekosistem mangrove, menanam bibit, dan menikmati keindahan alam di sini,” kata Pak Joni menambahkan.

Program penanaman mangrove di Surabaya telah menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia. Banyak kota yang mengikuti jejak Surabaya dengan menjalankan program serupa.

“Surabaya telah menjadi contoh bagaimana kita dapat memulihkan ekosistem mangrove dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Semoga program ini dapat menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk melakukan hal yang sama,” ujar Pak Aji.

Program penanaman mangrove di Surabaya menjadi bukti nyata bahwa menjaga alam bukan hanya tentang mewariskan lingkungan yang sehat, tetapi juga tentang mewariskan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama terus mendukung program ini dan menjaga kelestarian alam untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.

*Karya jurnalistik di atas menjadi Juara 1 Lomba Menulis Feature Kategori SMA/SMK/MA pada event UII Ramadan Fair 2025 kolaborasi antara Universitas Islam Indonesia dengan Republika

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.