Shutdown AS Hampir Usai, Tren Bullish Emas Kian Menguat

by -10 Views
banner 468x60

Harga emas (XAU/USD) terus menunjukkan performa positif pada Kamis pagi (13/11), memperpanjang reli yang sudah terbentuk sejak sesi perdagangan sebelumnya. Berdasarkan data pasar terbaru, logam mulia tersebut kini diperdagangkan di kisaran $4.195 per troy ounce, menandai level tertinggi sejak 21 Oktober. Kenaikan ini menjadi lanjutan dari pemulihan tajam setelah harga sempat anjlok ke $3.886 pada akhir Oktober, dan kini berhasil menembus kembali batas psikologis penting di atas $4.200.

Menurut Andy Nugraha, analis pasar dari Dupoin Futures Indonesia, penguatan emas kali ini merupakan hasil dari kombinasi faktor teknikal dan fundamental. Secara teknikal, pola candlestick harian menunjukkan struktur bullish yang semakin kuat, sementara indikator Moving Average (MA) memperlihatkan tren naik yang stabil. “Jika tekanan beli terus berlanjut, emas berpotensi menguji area resistensi di sekitar $4.267,” ujar Andy. Namun, ia mengingatkan bahwa jika harga kehilangan momentumnya, maka kemungkinan koreksi bisa terjadi hingga level $4.122.

banner 336x280

Faktor eksternal turut memperkuat kenaikan harga emas. Pelemahan Dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat emas kembali diminati sebagai aset lindung nilai. Sementara itu, meningkatnya selera risiko di pasar keuangan global belum cukup untuk menekan minat investor terhadap logam mulia ini.

Dari sisi fundamental, pasar saat ini fokus pada perkembangan politik di Amerika Serikat, khususnya proses pemungutan suara di Kongres untuk mengakhiri penutupan pemerintah (shutdown) terpanjang dalam sejarah. Senat AS telah menyetujui rancangan anggaran yang memungkinkan operasional lembaga-lembaga federal berjalan kembali hingga 30 Januari. Optimisme akan berakhirnya kebuntuan politik ini ikut meningkatkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas ekonomi AS dan memperkuat harapan bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada Desember mendatang.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga oleh Fed kini mencapai sekitar 64%. Kebijakan moneter yang lebih longgar ini biasanya menjadi pendorong positif bagi emas karena menurunkan biaya peluang dalam memegang aset tanpa imbal hasil. “Jika Fed memberikan sinyal dovish yang lebih kuat, emas berpotensi melanjutkan reli menuju $4.267 atau bahkan lebih tinggi,” tambah Andy Nugraha.

Namun, perdebatan di internal Fed masih berlangsung. Stephen Miran, salah satu Gubernur Fed, menilai kebijakan moneter saat ini terlalu ketat dan perlu dilonggarkan, sedangkan Raphael Bostic, Presiden Fed Atlanta, berpendapat suku bunga sebaiknya tetap dipertahankan sampai ada bukti nyata bahwa inflasi telah turun menuju target 2%. Perbedaan pandangan ini memunculkan potensi volatilitas di pasar emas dalam jangka pendek.

Secara keseluruhan, Dupoin Futures Indonesia menilai tren harga emas masih positif, dengan peluang kenaikan yang tetap terbuka selama harga bertahan di atas area support $4.122. Kombinasi dari tekanan teknikal bullish, harapan pemangkasan suku bunga, serta stabilitas politik AS pasca berakhirnya shutdown menjadi katalis utama yang menopang sentimen optimis terhadap logam mulia ini.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.