Wisuda UBSI Diwarnai Isak Haru Gelar Sarjana Almarhumah Frida Hasanah Diserahkan kepada Sang Ayah

by -5 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Prosesi Wisuda ke-62 Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menjadi puncak perayaan akademik yang penuh haru dan kebanggaan.

banner 336x280

Selama enam hari penyelenggaraan, mulai 30 November hingga 5 Desember 2025, BSI Convention Center (BSI Convex) Kaliabang, Bekasi tampil megah dengan tata panggung modern, sistem digital terintegrasi, dan produksi multimedia berkelas yang semakin menegaskan predikat UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif.



Namun di tengah kemegahan acara, suasana wisuda turut diwarnai momen menggetarkan hati ketika gelar sarjana diberikan kepada almarhumah Frida Hasanah, mahasiswi Program Studi Teknologi Informasi yang telah berpulang pada 28 Oktober lalu.

Mewakili putrinya tercinta, sang ayah, Lukman Hakim naik ke panggung untuk menerima ijazah kehormatan tersebut. Frida dikenal sebagai sosok yang disiplin, bertanggung jawab, dan sangat menghormati orang tuanya.

Dalam wawancara singkat, Lukman tak mampu menyembunyikan kesedihan mendalam sekaligus kebanggaan terhadap putri satu-satunya itu.

“Frida itu anak yang sangat mengerti kondisi orang tuanya. Dalam pendidikannya, dia tidak pernah lalai. Bahkan saat sakit, dia tetap menyelesaikan revisi skripsinya tanpa mengeluh dan tidak mau merepotkan teman-temannya,” tuturnya dengan suara bergetar saat diwawancarai, Kamis (4/12/2025).

Ia melanjutkan, Frida adalah anugerah yang sangat dinantikannya. Sejak sebelum kelahirannya, Frida sudah menjadi doa yang terus ia panjatkan dalam setiap perjalanan dinasnya.

Ketika akhirnya Allah mengabulkan harapan itu, kehadiran Frida membawa warna baru dalam keluarga hadir sebagai putri tunggal yang bukan hanya menggenapi kebahagiaan, tetapi juga menjadi sumber semangat bagi kedua orang tuanya.

“Saya punya empat anak, dan Frida satu-satunya perempuan. Dialah harapan keluarga. Ketika tugas di Jakarta Surabaya, saya selalu berdoa diberi seorang anak perempuan yang bisa menjadi kebanggaan. Allah kabulkan doa itu melalui Frida,” imbuhnya.

Sang ayah juga menceritakan perjalanan sakit putrinya yang bermula dari batuk dan demam, hingga akhirnya didiagnosis DBD dan harus dirawat intensif di ICU hampir satu bulan sebelum menghembuskan napas terakhir.

“Kami sudah berusaha. Tapi Allah lebih sayang. Sebagai orang tua, kami hanya bisa ikhlas meski hati sangat terpukul.” ucapnya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.